Dusun Jowah adalah sebuah dusun yang memiliki beragam Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebagian besar warga dusun Jowah bermata pencaharian sebagai wiraswasta dengan membangun usaha kecil. Salah satu usaha kecil menengah yang ada di dusun Jowah adalah tahu. Usaha tahu sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Saat itu usaha tahu di Jowah hanya ada dua. Tahu tersebut bukanlah tahu basah melainkan tahu magel, yakni tahu yang biasa dibuat untuk tahu bakso. Tahu tersebut dikelola secara perorangan oleh Ibu Ngatinem dan Ibu Sukarni. UKM tahu tidak memiliki perkumpulan sendiri seperti UKM lain yang ada di dusun Jowah sebab hanya terdiri dari sedikit anggota. Oleh karena itu UKM tahu masih dikelola secara perorangan belum seperti home industry. Di tahun 2012 ini, ada tiga keluarga yang mengelola UKM tahu. Dua di antaranya adalah tahu magel, kemudian tahu basah baru dikelola oleh Pak Asmadi di tahun 2008.
Perbedaan tahu magel dan tahu basah adalah dari endapan yang digunakan. Pada tahu magel endapan yang digunakan adalah cuka. Cuka yang telah digunakan kemudian ditampung dan akan digunakan kembali sebagai endapan keesokan harinya. Sedangkan tahu basah menggunakan endapan gamping yang setiap harinya diganti. Kemudian sisa ampas tahu dimanfaatkan untuk membuat tempe gembus. Hasil tahu seluruhnya dijual di pasar Godean dan di warung-warung.
Proses Pembuatan Tahu
Kedelai direndam selama 5-6 jam. Kedelai kemudian digiling dan direbus sampai mendidih. Selanjutnya disaring menggunakan kain nori. Setelah disaring kedelai diendapkan dengan gamping. Dalam proses endapan, air dibuang kemudian tahu di cetak dengan cara di pres menggunakan kotak yang atasnya ditekan. Tahu selanjutnya dipotong-potong dan dapat digoreng atau diwarnai menggunakan kunir. Secara keseluruhan proses pembuatan tahu membutuhkan waktu 8-9 jam.
|
Alat penggiling kedelai |
|
Tempat merebus hasil gilingan kedelai |
|
Tempat penyaringan |
|
Tempat pencetak tahu |
|
Proses pemotongan tahu |
|
Pewarnaan tahu |
|
Tahu yang telah diwarnai |
0 komentar:
Posting Komentar