Jumat, 24 Agustus 2012

Mesin Pencetak Pelet Terpadu: Mendukung Pengembangan Potensi Perikanan di Jowah

Mesin pencetak pelet terpadu yang telah diciptakan oleh tim PKM dan tim KKN-PPM UGM 2012 dan terletak di Pedukuhan Jowah ini menggabungkan 4 komponen sekaligus, yaitu Mesin, penggiling, pengaduk dan pencetak pelet yang ditempatkan pada rangka batang siku yang terbuat dari besi. Keempat komponen itu saling dihubungkan dengan transmisi menggunakan pulley dan v-belt.  

Mesin yang digunakan sebagai sumber gerak pada mesin pelet terpadu adalah CTK – P75 dengan spesifikasi sebagai berikut :
  • Merek : Agrowindo
  • Kapasitas : 50 -75 kg /jam
  • Dimensi : 80 x 45 x 100 cm
  • Power : 5.5 Hp
  • Bahan : Plat Mild Steel

Putaran dari mesin tersebut akan digunakan untuk menggerakkan penggiling, pengaduk, dan pencetak pelet itu sendiri.

Penggiling yang dimiliki mesin pencetak pelet terpadu ini dapat menggiling bahan – bahan pembuat pelet seperti jagung dan kedelai hingga halus (menjadi tepung). Untuk menggiling, jagung atau kedelai dituangkan ke dalam lubang pemasukan. Gagang pengungkit yang telah dikopel dengan mesin, berputar dan menggiling untuk menghasilkan gerakan yang akan memberi gaya tekan antara jagung atau kedelai  dengan silinder penggiling, jagung atau kedelai dengan penutup silinder penggiling, dan antara jagung atau kedelai  yang berada tepat di atas silinder penggiling langsung tergiling dan jagung atau kedelai berikutnya akan menyusul turun lalu tergiling sehingga seluruh jagung yang berada pada lubang pemasukan ini akan tergiling. Untuk mendapatkan tepung yang optimal, takaran yang pas sangat diperlukan saat menuangkan jagung atau kedelai ke dalam penggiling.

Setelah tepung telah dihasilkan dari penggiling, maka dilanjutkan dengan mengaduk seluruh bahan yang ada ke dalam pengaduk.  Pengaduk ini memiliki poros putar yang digunakan untuk menggulingkan pengaduk sehingga bahan yang telah diaduk dapat dituangkan ke dalam baskom atau semacamnya.
Dari proses pengadukan dihasilkan adonan pelet yang  siap dicetak dalam pencetak pelet. Adonan dimasukkan melalui mulut pencetak dengan takaran tertentu sehingga hasil pelet yang dihasilkan optimal.

Ketiga proses yang telah dipaparkan diatas dapat dilakukan secara bersamaan melalui mesin pelet terpadu ini. Sehingga akan lebih efektif ketika mesin ini dioperasikan oleh 2 orang. Seorang menggiling bahan, dan yang lain mencetak pelet. Sedangkan untuk pengadukan tidak perlu pengawasan khusus.

0 komentar:

Posting Komentar